Pena Kencana Award: Full of Controversy
Written by eastern writer on Thursday, April 03, 2008Faisal Kamandobat, one of Pena Kencana Award nominators, recently posted "an open letter" to the Pena Kencana commitee. Faisal refused his nominations since the winners will be decided by "SMS polling". The best appreciation for any literary works, based on Faisal, is by literary critics not polling by SMS. Here is the "Open Letter" posted by Faisal Kamandobat to the Pena Kencana commitee.
Pena Kencana
Di Tempat
Dengan tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada pihak penyelenggara Pena Kencana Award, dan penghargaan kepada dewan juri yang telah memilih puisi saya ke dalam daftar 100 Puisi Terbaik Indonesia 2007, saya menyatakan mundur dari penghargaan Pena Kencana, dengan alasan sebagai berikut:
Puisi-puisi saya adalah usaha mengeksplorasi proposisi logis bahasa untuk tujuan estetika, dan oleh karena itu tidak bisa dikompensasi dengan sebuah peghargaan yang tidak berkaitan dengan hal itu, pula dengan alasan estetik lain yang dapat didengar dan dipertanggung-jawabkan di hadapan publik sastra.
Bagi saya, penghargaan yang paling layak dan terhormat terhadap karya sastra adalah dengan kritik sastra dan bukan dengan polling sms yang tidak didukung argumentasi literer yang memadai.
Usaha ekonomisasi sastra secara berlebihan akan menimbulkan dampak luas terhadap khazanah sastra kita, yaitu nilai ekonomi akan lebih menentukan kualitas sebuah karya sastra dibanding nilai estetik, ilmiah dan humanik, terlebih melihat tradisi tersebut belum sunguh-sungguh mapan dalam khazanah sastra kita.
Terdapat beberapa penyair selain saya yang lebih layak mendapatkan penghargaan ini, dengan menimbang intensitas, produktivitas, dan capaian estetiknya, di antaranya Raudal Tanjung Banua yang tekun mengekplorasi nuansa Melayu klasik sehingga tetap aktual dalam khazanah puisi Indonesia kontemporer, Riki Dhamparan Putra yang berusaha mengolah mistisisme dengan caranya sendiri dalam puisi-puisinya, dan I.G. Samargantang yang sangat kreatif mengekplorasi puisi magis Bali dalam karya-karyanya, serta banyak penyair lain yang penuh bakat dan dedikasi.
Demikian surat pengunduran diri ini saya buat, semoga dapat dimengerti oleh pihak Pena Kencana khususnya serta masyarakat sastra Indonesia pada umumnya. Adapun honor puisi saya berjudul Aku Mencintai Kalian sebesar Rp. 750.000,00 akan saya kembalikan ke alamat Pena Kencana lewat kantor pos.
Hormat saya,
Faisal Kamandobat
0 komentar: Responses to “ Pena Kencana Award: Full of Controversy ”